Kamis, 03 Oktober 2013

Bab 1



 BAB 1


A. AL-QUR'AN SURAH AL-KAFIRUN, 109: 1-6 TENTANG TIDAK ADA TOLERANSI DALAM KEIMANAN DAN PERIBADAHAN
                  
                                                                                                                  
   

ARTINYA :

1. Katakanlah "Wahai orang-orang kafir!" 
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah 
3. Dan kamu bukan penyembah tuhan, yang aku sembah 
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah 
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah 
6. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku


ASBABUN NUZUL SURAH AL-KAFIRUN AYAT 1-6

       Surah Al-Kafirun ini termasuk surah Makkiyah atau surah yang diturunkan di Mekkah, sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah. Dan merupakan urutan surat yang ke-109 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 6 ayat. Al-Kafirun artinya orang-orang kafir. Surah ini dinamakan Surah Al-Kafirun, karena tema pokoknya menjelaskan sikap Nabi Muhammad SAW dan umat Islam terhadap orang-orang kafir. 

ISI KANDUNGAN SURAH AL-KAFIRUN AYAT 1-6

1. Tuhan yang disembah (ma'bud) oleh Nabi Muhammad SAW dan umat Islam berbeda dengan Tuhan yang disembah orang-orang kafir. Begitu pula dengan cara peribadahan.  
2. Orang islam/muslim dilarang menyembah sesembahan orang kafir.
3. Orang islam boleh bertoleransi dengan pemeluk agama lain dalam hal keduniawian, tapi tidak boleh bertoleransi dalam hal aqidah, syariat dan dalam hal ubudiyah.
4. Larangan bagi orang islam mencampuradukkan agamanya dengan agama lain

       Dalam menyikapi perbedaan keimanan dan peribadahan itu, umat Islam dan kaum kafir hendaknya bebas beragama dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya, dan tidak boleh saling mengganggu. Islam melarang memaksa orang lain untuk menganut sesuatu agama


B. AL-QUR'AN SURAH YUNUS, 10: 40-41 TENTANG SIKAP TERHADAP ORANG YANG BERBEDA PENDAPAT





ARTINYA :
40. Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.

41. Jika mereka mendustakan kamu, Maka Katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan". (QS.Yunus, 10: 40-41)


ASBABUN NUZUL SURAH YUNUS AYAT 40-41

Tidak semua wahyu Allah terdapat asbabun nuzul. Salah satunya yaitu Surat Yunus ayat 40-41. Dalam tafsir tidak dijelaskan penyebab (asbabun nuzul) ayat tersebut.

ISI KANDUNGAN SURAH YUNUS AYAT 40-41

1. Ada golongan umat manusia yang beriman terhadap Al-Qur'an dan ada yang tidak beriman kepada Al-Qur'an.
2. Allah SWT mengetahui sikap dan perilaku orang-orang yang beriman yang bertakwa kepada Allah SWT dan orang-orang yang tidak beriman yang berbuat durhaka kepada Allah SWT.
3. Orang-orang yang beriman kepada Allah SWT (umat Islam) harus yakin bahwa Rasul Allah SWT yang terakhir adalah Nabi Muhammad SWT dan Al-Qur'an adalah kitab suci yang harus dijadikan pedoman hidup umat manusia sampai akhir zaman.
    
Umat Islam harus menyadari bahwa setiap amal perbuatan manusia baik ataupun buruk diketahui oleh Allah SWT. Dan masing-masing orang akan memikul dosanya sendiri-sendiri.


C. AL-QUR'AN SURAH AL-KAHFI, 18: 29 TENTANG KEBEBASAN BERAGAMA

  

ARTINYA :
"Dan katakanlah (Muhammad) : 'kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir. Sesungguhnya kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air, seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah (itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek." (Q.S. Al-Kahfi, 18:29)

ASBABUN NUZUL SURAH AL-KAHFI AYAT 29

Surat Al Kahfi termasuk golongan surat Makkiyah. Ayat 29 dalam surat Al-Kahfi ini secara khusus tidak memiliki asbabun nuzulnya.

ISI KANDUNGAN SURAH AL-KAHFI AYAT 29

1. Kebenaran itu sumbernya dari Allah SWT.
2. Manusia diberi kebebasan memilih mau beriman atau kafir bagi orang yang beriman dan beramal sholeh disediakan Surga dan bagi orang yang kafir disediakan neraka.
3. Jika manusia memilih kafir dan melepaskan keimanan maka berarti mereka telah melakukan kezhaliman.

       Kebebasan memilih agama merupakan Hak Asasi Manusia, Ajaran Islam melarang penganutnya memaksa orang lain masuk Islam, dan hendaknya bersikap toleran terhadap umat-umat non-Islam sehingga kerukunan antar umat beragama dapat terwujud.